Keris Nurse.co.id Optimalkan Peran Kader Gerdu Kopihati


Bertempat di Kantor Kecamatan Klakah (30/8) Tim Keris (Kelompok Riset) Nurse.co.id Prodi D3 Keperawatan Unej berbagi ilmu dan kiat pendeteksian ibu hamil menggunakan Skor Poedji Rochjati kepada 25 kader dan KMPK.

Kader dan KMPK yang dekat dengan masyarakat diharapkan turut mensosialisasikan kepada keluarga khususnya yang memiliki ibu hamil di dalamnya. Semakin cepat ditemukan bumil beresiko mengalami gangguan masalah kesehatan maka semakin cepat pula penanganannya.

Selama 5 jam, peserta belajar  mendeteksi ibu hamil bersama  pemateri yang terdiri dari Nurul Hayati (pengenalan Modul), Sri Wahyuningsih (pengisian Skor Poedji Rochjati) dan Indriana NI (Daftar Tilik). Dibalut dengan bahasa-bahasa madura kekinian, peserta sangat antusias berbagi kisah dan pengalamannya selama ini. Tak hanya ibu-ibu, para bapak dari Unsur KMPK pun juga mengikuti dengan seksama. Berbagai kasus yang disimulasikan dijawab dengan benar sesuai yang diajarkan.

Kader dan KMPK paska pelatihan ini bersepakat dalam 1 minggu untuk mendeteksi ibu hamil di daerah masing-masing. Sebagai Pilot Project, ada 5 desa yang dikembangkan yaitu Kudus, Ranu Pakis, Papringan, Duren, dan juga Tegal Randu. Hasil deteksi ini ditulis di modul dan dilaporkan ke Puskesmas Klakah. Selain deteksi dini, kader juga mensosialisasikan materi-materi kesehatan sehingga peran kader bisa benar-benar optimal. (tim keris)

KERIS Nurse.co.id Berkomitmen Mengembangkan GERDU KOPI HATI


Gerdu kopihati mungkin tidak banyak orang yang mengetahui, namun bagi masyarakat Klakah Kabupaten Lumajang, istilah ini sangatlah familiar. Gerdu Kopihati merupakan akronim dari Gerakan Terpadu Komunitas Peduli ibu hamil resiko tinggi yang menjadi program andalan Puskesmas Klakah dalam merespon kejadian angka kematian ibu. Program ini baru digagas awal tahun 2018 dan memerlukan beberapa penyempurnaan. Kelompok Riset (Keris) Nurse.co.id program studi D3 Keperawatan Unej Kampus Lumajang yang terdiri dari penggiat kesehatan dan aktif di berbagai organisasi seperti Forum Lumajang Sehat (FLS) dan Masyarakat Peduli Kesehatan (MPK) ini menangkapnya sebagai potensi dan bertekad untuk turut mengembangkannya.